Sebelum membaca lebih jauh marilah kita tertawa dahulu
berjamaah..satu..dua..tiga..”Ha..ha..ha”<kurang lebih 12 kali>.karena
dengan tertawa menandakan hati kita bahagia,sehingga kita semua jauh dari
amarah.baik marah kepada kawan,kelurga,tetangga atau terlebih kepada
penulis,karena tulisan ini berdasar pada hasil penerawangan penulis sendiri
tanpa puasa dan mantera,tanpa narasumber,data,ataupun keterangan yang valid.sehingga
hasilnya tidak bisa dipertanggung jawabkan secara jurnalistik ataupun secara
ilmiah.apalagi dibuat judul skripsi untuk syarat kelulusan sarjana tehnik
electro..jangan ya sayaaaaang..dah siap…?
Mari kita lanjutkan..jika kita mengamati di desa2 atau kota kecamatan pada saat
ini,kadang kita melihat papan nama di pingir jalan dengan tulisan mentereng:
“TELECENTER” adalah sebuah layanan sosial<katanya> yang berbentuk..apa
ya..? Saya juga gak tahu jenis badan usaha apa,karena didepan tulisan telecenter
juga gak ditemukan ekstensi atau atribut lain seperti PT,CV,UD.PO<perusahaan
autobus>,PD,atau lainnya.mungkin saja layanan ini berekstensi BUTTR<badan usaha tak takut rugi> yang berada dibawah kendali dinas kominfo dan berbasis
informasi teknologi.
TELECENTER
diharapkan mampu melayani masyarakat sekitar dalam hal kebutuhan bermacam
informasi global.informasi apa saja? Pokoknya semua brow…dari informasi
pemerintahan,pendidikan.kesehatan,dunia usaha ataupun sekedar pengen tahu harga
sebungkus cabe di pasar glodok. TELECENTER juga melayani jasa pelatihan bidang
IT dan komputer termasuk jasa “WARNET” dengan moto: “INTERNET SEHAT”.mengapa
internet sehat? Karena samapai saat ini pengguna TELECENTER belum ada yang
terjangkit atau tertular wabah difteri yang mulai merebak..nggak brow,,,yang
bener pengguna internet disini tak bisa mengakses content adult+++.dijamin
bokepmania bakal gigit jari di warnet telecenter.
”Kok tulisannya baik melulu
mas…yang jelek mana..? senang dong..manager-nya”? Tanya mbah kromo.. “bentar mbah,
penulis bikin kopi dulu ya..”? A few
minute…sesaat setelah menyruput<kata ini tak ada dikamus besar BI> kopi
panas.mari kita lanjutkan..siap dengar yang jelek dari TELECENTER?
Berikut adalah penilaian penulis tentang TELECENTER:
1.MANAGEMEN
Dilihat dari empunya TELECENTER <BAPPENAS/DINAS KOMINFO> sulit
sekali rasanya melepaskan gaya
managemen ala penguasa.Dengan dukungan dan kucuran dana dari pemerintah, TELECENTER
bisa exis,Entah sampai kapan..semoga saja telecenter bisa hidup
selamanya.karena kawan saya banyak yang bekerja disitu.ha.ha.ha…
”itu dana pemerintah atau dana rakyat”.?sahut mbah kromo
lagi.”saya gak ngerti mbah..setahu saya duit pemerintah ya asalnya dari
rakyat”jawab penulis.”kalau terus exis,berarti kesedot terus dong dana rakyat
untuk operasionalnya”?
Mbah kromo ini cerewet banget yo brow..?”yo mbah..tapi
jika fungsi dan gunanya tepat sasaran khan jadi bagus jadinya”jawab saya agak
kesal<paling kesalnya pura2 >.Sejenak saya berpikir,mengapa telecenter
tak dijadikan sebagai sebuah unit usaha
professional yang bisa mendatangkan keuntungan secara financial tapi tetap
mengusung slogan SOSIAL?karena niat baik pemerintah dengan TELECENTER-nya mau gak mau akan memakan dana
yang besar untuk terus nenghidupinya.Apalagi dengan puluhan
TELECENTER yang sudah ada sekarang.Alangkah baiknya jika
telecenter bisa meninggalkan gaya managemen klasik dan kaku ala pemerintah yang
pasif dan hanya menunggu tetesan dana dari atas .dan berganti dengan managemen
wirausaha professional.Mampu menghidupi diri sendiri adalah kata yang tepat
untuk TELECENTER saat ini.Dengan sedikit improvisasi dan kreatifitas sepertinya
TELECENTER mampu menuju kearah sana.Semisal menambah layanan: servis komputer, penjualan
accecoris.toko swalayan ataupun warung
kopi dg nasi bungkus dan banyak lagi.Bukankah masyarakat tak hanya butuh urusan
teknologi dan informasi saja? Kata kunci yang tepat untuk TELECENTER saat ini
adalah: Jadikan TELECENTER sebuah wirausaha dengan
management professional.sehingga mampu menghasilkan keuntungan secara
financial dan tak memberatkan anggaran belanja daerah/Negara.Bukankah karyawan
juga ikut tersenyum senang jika setiap akhir tahun bisa menerima pembagian sisa
hasil usaha dan sekedar membelikan baju
lebaran untuk anak dan keluarga di rumah atau mengisi kotak amal masjid setiap
hari jumat.”Langkah pertama yang paling tepat untuk memulainya gimana mas”?tanya
mbah kromo lagi.”Hanya satu mbah,ganti manager yang gak
mampu dan menggantinya dengan orang yang yang punya visi ke wirausahaan.karena
manager adalah pengendali semua kebijakan telecenter.mereka yang akan
menentukan kemana arah telecenter dibawa.seperti pepatah bilang;langkah pertama selalu sulit,langkah selanjutnya terserah anda.Paham mbah”?tanya saya. “Gak paham
mas,gak mudeng blass.wong saya ini Cuma penjual kopi saja”kata mbah kromo
sambil tersenyum..dimasa mendatang saya berharap telecentar laksana mata air yang mampu membasahi diri sendiri dan pelepas dahaga orang di sekitarnya.aminn..Kita teruskan besok aja ya sobat? Karena masih banyak sorotan
tentang TELECENTER yang lain di segi
layanan dan tanggapan masyarakat dll..di TELECENTER part 2
*Penulis adalah pengguna jasa dan pemain game online “point
blank” di TELECENTER
*Mbah kromo adalah penjual kopi dan peramal togel di depan
telecenter.