Senin, 24 Oktober 2011

TELECENTER…APA ITU….? SEBUAH ULASAN NGAWUR DAN SUBYEKTIF TENTANG TELECENTER


Sebelum membaca lebih jauh marilah kita tertawa dahulu berjamaah..satu..dua..tiga..”Ha..ha..ha”<kurang lebih 12 kali>.karena dengan tertawa menandakan hati kita bahagia,sehingga kita semua jauh dari amarah.baik marah kepada kawan,kelurga,tetangga atau terlebih kepada penulis,karena tulisan ini berdasar pada hasil penerawangan penulis sendiri tanpa puasa dan mantera,tanpa narasumber,data,ataupun keterangan yang valid.sehingga hasilnya tidak bisa dipertanggung jawabkan secara jurnalistik ataupun secara ilmiah.apalagi dibuat judul skripsi untuk syarat kelulusan sarjana tehnik electro..jangan ya sayaaaaang..dah siap…?
  Mari kita lanjutkan..jika kita mengamati di desa2 atau kota kecamatan pada saat ini,kadang kita melihat papan nama di pingir jalan dengan tulisan mentereng: “TELECENTER” adalah sebuah layanan sosial<katanya> yang berbentuk..apa ya..? Saya juga gak tahu jenis badan usaha apa,karena didepan tulisan telecenter juga gak ditemukan ekstensi atau atribut lain seperti PT,CV,UD.PO<perusahaan autobus>,PD,atau lainnya.mungkin saja layanan ini berekstensi BUTTR<badan usaha tak takut rugi> yang berada dibawah kendali dinas kominfo dan berbasis informasi teknologi.           
  TELECENTER diharapkan mampu melayani masyarakat sekitar dalam hal kebutuhan bermacam informasi global.informasi apa saja? Pokoknya semua brow…dari informasi pemerintahan,pendidikan.kesehatan,dunia usaha ataupun sekedar pengen tahu harga sebungkus cabe di pasar glodok. TELECENTER juga melayani jasa pelatihan bidang IT dan komputer termasuk jasa “WARNET” dengan moto: “INTERNET SEHAT”.mengapa internet sehat? Karena samapai saat ini pengguna TELECENTER belum ada yang terjangkit atau tertular wabah difteri yang mulai merebak..nggak brow,,,yang bener pengguna internet disini tak bisa mengakses content adult+++.dijamin bokepmania bakal gigit jari di warnet telecenter.
”Kok tulisannya baik melulu mas…yang jelek mana..? senang dong..manager-nya”? Tanya mbah kromo.. “bentar mbah, penulis bikin kopi  dulu ya..”? A few minute…sesaat setelah menyruput<kata ini tak ada dikamus besar BI> kopi panas.mari kita lanjutkan..siap dengar yang jelek dari TELECENTER?
Berikut adalah penilaian penulis tentang TELECENTER:

1.MANAGEMEN

Dilihat dari empunya TELECENTER <BAPPENAS/DINAS KOMINFO> sulit sekali rasanya melepaskan gaya managemen ala penguasa.Dengan dukungan dan kucuran dana dari pemerintah, TELECENTER bisa exis,Entah sampai kapan..semoga saja telecenter bisa hidup selamanya.karena kawan saya banyak yang bekerja disitu.ha.ha.ha…
”itu dana pemerintah atau dana rakyat”.?sahut mbah kromo lagi.”saya gak ngerti mbah..setahu saya duit pemerintah ya asalnya dari rakyat”jawab penulis.”kalau terus exis,berarti kesedot terus dong dana rakyat untuk operasionalnya”?
   Mbah kromo ini cerewet banget yo brow..?”yo mbah..tapi jika fungsi dan gunanya tepat sasaran khan jadi bagus jadinya”jawab saya agak kesal<paling kesalnya pura2 >.Sejenak saya berpikir,mengapa telecenter tak dijadikan sebagai sebuah unit usaha professional yang bisa mendatangkan keuntungan secara financial tapi tetap mengusung slogan SOSIAL?karena niat baik pemerintah dengan  TELECENTER-nya mau gak mau akan memakan dana yang besar untuk terus nenghidupinya.Apalagi dengan puluhan
TELECENTER yang sudah ada sekarang.Alangkah baiknya jika telecenter bisa meninggalkan gaya managemen klasik dan kaku ala pemerintah yang pasif dan hanya menunggu tetesan dana dari atas .dan berganti dengan managemen wirausaha professional.Mampu menghidupi diri sendiri adalah kata yang tepat untuk TELECENTER saat ini.Dengan sedikit improvisasi dan kreatifitas sepertinya TELECENTER mampu menuju kearah sana.Semisal menambah layanan: servis komputer, penjualan  accecoris.toko swalayan ataupun warung kopi dg nasi bungkus dan banyak lagi.Bukankah masyarakat tak hanya butuh urusan teknologi dan informasi saja? Kata kunci yang tepat untuk TELECENTER saat ini adalah: Jadikan TELECENTER sebuah wirausaha dengan management professional.sehingga mampu menghasilkan keuntungan secara financial dan tak memberatkan anggaran belanja daerah/Negara.Bukankah karyawan juga ikut tersenyum senang jika setiap akhir tahun bisa menerima pembagian sisa hasil usaha dan sekedar  membelikan baju lebaran untuk anak dan keluarga di rumah atau mengisi kotak amal masjid setiap hari jumat.”Langkah pertama yang paling tepat untuk memulainya gimana mas”?tanya mbah kromo lagi.”Hanya satu mbah,ganti manager yang gak mampu dan menggantinya dengan orang yang yang punya visi ke wirausahaan.karena manager adalah pengendali semua kebijakan telecenter.mereka yang akan menentukan kemana arah telecenter dibawa.seperti pepatah bilang;langkah pertama selalu sulit,langkah selanjutnya terserah anda.Paham mbah”?tanya saya. “Gak paham mas,gak mudeng blass.wong saya ini Cuma penjual kopi saja”kata mbah kromo sambil tersenyum..dimasa mendatang saya berharap telecentar laksana mata air  yang mampu membasahi diri sendiri dan pelepas dahaga orang di sekitarnya.aminn..Kita teruskan besok aja ya sobat? Karena masih banyak sorotan tentang TELECENTER yang lain  di segi layanan dan tanggapan masyarakat dll..di TELECENTER part 2

*Penulis adalah pengguna jasa dan pemain game online “point blank” di TELECENTER
*Mbah kromo adalah penjual kopi dan peramal togel di depan telecenter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar